Kalau kita bicara soal pembangunan rumah, biasanya orang langsung mikir soal desain, cat, atau perabotan. Padahal ketika sedang membangun rumah, elemen penting yang menjadi bahan baku utama adalah hal yang lebih penting kita bicarakan. Misalnya seperti semen, pasir, besi, pondasi, dan juga batu bata.
Percaya atau tidak, ukuran bata bisa bikin pengaruh besar ke biaya pembangunan. Kok bisa?
Tahukah kamu kalau semakin kecil ukuran batu bata maka semakin banyak jumlah yang diperlukan untuk menutup satu meter persegi dinding. Artinya selain butuh lebih banyak batu bata, tukang juga perlu waktu lebih lama untuk menyusunnya. Nah waktu yang lama ini juga berpengaruh banget untuk gaji si tukang bangunan.
Contoh sederhana:
Bedanya 12 keping untuk setiap meter persegi. Kalau rumahmu punya dinding 100 m², berarti selisihnya bisa mencapai 1.200 keping bata. Lumayan banget kan?
Perhitungan Waktu Pengerjaan
Misalnya: dinding 100 m², perbandingan bata merah (80 keping/m²) vs bata hitam premium (68 keping/m²).
Produktivitas Tukang
Bata Merah Tradisional: rata-rata tukang bisa menyusun sekitar 12 m² per hari.
Bata Hitam Premium: karena jumlah bata yang dibutuhkan lebih sedikit, rata-rata tukang bisa menyusun sekitar 14 m² per hari.
Estimasi Waktu
Selisih waktu: hemat 2 hari kerja.
Kalau dikalikan dengan ongkos harian (misalnya 2 tukang + 1 kenek dengan total Rp400.000/hari), berarti:
Hemat upah waktu pengerjaan sekitar Rp800.000.
Jadi, Ukuran Itu Sangat Penting!
Intinya semakin efisien ukuran bata, semakin banyak biaya tersembunyi yang bisa dihemat, termasuk waktu pengerjaan. Jadi kalau mau bangun rumah, jangan cuma lihat harga per keping, tapi pikirkan juga ukuran, jumlah pemakaian, efisiensi kerja tukang, dan durasi proyek.
Membangun rumah itu investasi jangka panjang. Kadang keputusan kecil seperti memilih ukuran bata bisa bikin perbedaan besar di dompetmu.